Thursday, January 26, 2012

Petualangan 5 Kota #2 Kediri

“Arc de Triomphe Indonesia itu terletak di Kediri “

Petualangan kali ini berjumlah tujuh orang layaknya Seven Samurai. Masih dengan orang-orang yang itu-itu juga. Ada manusia #1 Adit D, #2 Mbe, #3 Rahma, #5 Gigi, #6 Ria, #8 Iin, dan #9 Fariz. Awalnya kami berangkat berdelapan dengan manusia #4 Linda menggunakan Kereta Api Malabar dari Bandung. Tujuannya: ngerepotin di rumah manusia #4. Hehe. dan nantinya, ketika kami melancarkan dan membiasakan bahasa Inggris di suatu kampoeng, dua orang lagi datang: #7 Farchah, #10 Dian

Jadwal keberangkatan kereta jam 3.45p.m dari Stasiun Hall Bandung, dan sampai di Stasiun Nganjuk jam 3.30a.m. 12 jam kami berada di kereta. Jangan tanyakan rasanya seperti apa, karena pasti kaki, leher dan badan jauh dari rasa nyaman layaknya kita berada di tempat tidur. Tentu.

Sampai di stasiun Nganjuk

Setelah sholat maghrib dan isya yang di jama’, sembari istirahat, kami menunggu waktu shubuh datang. Jam 4 lewat beberapa menit, kami sholat shubuh berjama’ah di Mushola Stasiun Nganjuk. Sekitar jam 5 pagi, kami dijemput oleh Ayah dan Ibunya Linda. Dua mobil yang menjemput kami. Satu khusus barang-barang bawaan kami, satu lagi untuk ke delapan orang ini. Fix sangat ngerepotin.

Dasar emang kami sedang capek perjalanan, sesampainya di rumah Linda kami langsung istirahat. Barulah setelah matahari naik sampai di tempat tertingginya kami bergegas untuk bersiap berangkat ke Kampoeng Inggris, Pare. Seperti biasa, antre mandi sambil nonton TV merupakan hal yang biasa dilakukan. Setelah semua siap, kami berangkat sekitar jam 2 siang. Mencoba meluruskan niat: “to learn English”, kami pun berangkat. Meninggalkan desa Sumber Duren (nama desanya Linda). Masih dengan dua mobil yang mengantar kami ke Pare. Manusia #2 satu mobil dengan Ayahnya Linda tuk membawa barang-barang bawaan, sisanya kami bertujuh bersama Ibunya Linda.

Sebelum sampai ke Pare, kami mampir sebentar di Gumul Simpang Lima Kediri. Ditemani dengan hujan yang turun malu-malu (gerimis), kami turun tuk sejenak berfoto-foto. ^^ Puas foto-foto, kami lanjutkan perjalanan. Pare, we’re coming…

Gumul Simpang Lima

Sesampainya di Kampoeng Inggris, Pare

Sampai di lembaga tempat kami belajar, kami memilih tiga program masing-masing orang. Kami semua sepakat tuk memilih Speaking, Vocabulary and Pronunciation, kecuali manusia #8 dan #9 yang mengganti Pronunciation menjadi Grammar. Test dibutuhkan untuk menentukan kami berada di level berapa. Hasilnya: Manusia #1, #2, #5 dan #8 satu kelas di Speaking 3 dan satu kelas juga di Vocab 2 ditambah dengan manusia #10. Satu kelas pula di kelas Pronounce 1 untuk manusia #1, #2, #5 dan #7. Sedangkan yang sudah expert: manusia #3 dan #6 satu kelas di Speaking 4, Vocab 3, and Pronounce 2. Sedikit cerita jadwal harian kami (manusia #1, #2, #5) selama dua pekan di Pare:

Waktu

Kegiatan

Tempat

05.00 – 06.00

Dorm Activity

Dormitory

07.00 – 08.30

Speaking 3

Female 2

08.30 – 10.00

Vocab 2

Female 2

10.00 – 11.30

Pronunciation 1

Alaska

14.30 – 16.00

Vocab 2 (Extended)

Female 1

16.00 – 17.30

Speaking 3 (Extended)

Office

18.30 – 19.30

Dorm Activity Dormitory

Dormitory para putri di Female 2 semua. Tempatnya sangat strategis: tepat di depan Office. Sedangkan kami para putra (manusia #1, #2, #9) di Dormitory Male 4. Khusus asrma putra, jangan berharap berbentuk layaknya kamar kost-kostan yang ada di Dako, apalagi asrama layaknya Astri. Terlalu jauuuh pembedanya. Kasur tak berseprei, lengkap dengan tiga bantalnya yang penuh bau jamur dan sedikit rusak di tengahnya. Lantai kamar yang selalu kotor penuh debu dan pasir-pasir. Ditambah tak ada jendela sama sekali (ini yang parah, sirkulasi udaranya jelek banget). Hanya tiga lubang fentilasi kecil di sudut timur kamar. *nah lo sebelah timur tuh dimana? Hahaha. Warna cat temboknya yang temaram berlapis lumut di beberapa tempat menambah makin suram keadaan kamar. Hanya ada satu pelengkap kamar: lemari pakaian kecil yang sangat kontras ukurannya dibanding luas kamar. Kamar mandi? Aiiiih..,jauh dari rasa nyaman. Jauuh banget. Lumut yang bertengger dihampir semua sudut ruangan, bak yang tak pernah dikuras, sampai pintu cacat yang hanya satu saja engselnya yang berfungsi. Mandi pun risih. Lantai dua pun sama statusnya. *Dorm kami ada dua lantai,tiap lantai ada satu kamar mandi. Inilah kondisi dorm tempat kami tinggal selama dua minggu kedepan. Nggak suka atau nggak betah? Silahkan cari sendiri hotel mewah yang ada disana..

Kondisi asramaKondisi kamarKondisi kamar

Setidaknya ada kalimat yang (sedikit) melegakan hati yang ditempel di kamar. Bertuliskan besar-besar, dan jelas. Kalimatnya tepat di depan tempat tidur, terbaca dan terlihat dengan baik ketika kami bertiga rebahan di kasur. Apalagi masusia #1 yang langsung persis menghadapnya. *tapi percuma juga sih, nggak kebaca juga, maklum bokeh semua. Hahaha. Ini dia kaliamat pertama yang sedikit menyindir dan menusuk kami ketika sampai di kamar ‘terccinta’:

09012012958

Minggu pertama di Kampoeng Inggris

Minggu awal merupakan minggu adaptasi bagi kami, mulai dari adaptasi dengan asrama (segala isinya termasuk kamar mandi), adaptasi our tongue to speak English, adaptasi dengan panasnya Pare, serta adaptasi dengan makanan yang disediakan. Dan juga, adaptasi dengan jadwal kami yang penuh padat.

Kepala asrama Male 4 bernama Mr.Umar yang juga tutor Grammar untuk manusia #8 dan #9. Ada 8 penghuni di asrama kami: Lantai satu ada kami bertiga saja (manusia #1, #2, dan #9). Karena lantai satu hanya terdapat satu kamar dan ruang belajar saja. Sedangkan sisanya di lantai 2: Adris, Ikbal, Ahim, Adit P (bahkan ketemu lagi orang yang namanya sama), dan Cahyo *anak kelas TT3301. Dua kamar tidur, satu ruangan tuk nonton TV dan ada jalan untuk jemuran serta kamar mandi *keadaan pintunya lebih parah, hanya gorden yang hanya menutup 4/5 bagian pintu dari bawah.

Di asrama pun, kami harus mengobrol menggunakan English karena tiap kata dalam bahasa dikenakan denda Rp1.000,00. Ini tugas Mr.Punishment yang akan menuliskan tiap orang se-asrma yang menggunakan bahasa. Itu teorinya. Karna dalam prakteknya, Mr.Punishment yang terdengar garang dan menyeramkan ini tak dapat berkutik karena justru malah dia yang menggunakan bahasa. Mr.Punishment itu adalah manusia #9. Lain lagi dengan Mr.Cleaner yang tugasnya memastikan tiap orang se-asrma melakukan tugasnya untuk bersih-bersih. Itu pun hanya teori juga. Karena dalam prakteknya, justru malah dia bolos bersih-bersih di jadwal harinya. Itulah manusia #2 sebagai Mr.Cleaner. Hadeh-hadeh., pejabat asrama yang setengah-setengah dalam melayani rakyat asrama. Ckckckck..

Karena kami bertiga satu kamar, manusia #1, #2 dan #9. Tiap hari manusia #1 harus bersabar dengan ulah New Couple manusia #2 dan #9. Layaknya couple pada umumnya, bertengkar jadi makanan harian. Apalagi dengan membawa-bawa kata-kata 9gag: “mother fu**er, god da** it, dan sejenisnya. Dengan suara yang keras pula (penghuni lantai 2 pun bisa denger). Hadeh-hadeh. Saya hanya ketawa saja mendengar dan melihat mereka. Hahaha. Harus ngerasain sendiri dah..

Kelas Speaking 3 merupakan kelas yang paling asyik dari ketiga kelas yang saya pilih. Diampu oleh Ms. Rindu dengan waktu tiap hari jam 7 pagi. Waktu yang masih fresh dan semangat. Jangan bayangkan kelas kami itu di ruangan tertutup layaknya ruang kelas kuliah lengkap dengan infokus dan papan tulis besar serta meja. Bukan. Kelas kami dibawah pohon-pohon rambutan, papan tulis yang bersandar di pohon, tempat duduk plastik dan yang pasti outdoor.

IMG_1200

Kegiatan kami di speaking 3 adalah berdiskusi dan presentasi. Topiknya bermacam-macam, mulai dari yang berat sampai yang gaib. Misalnya codex, korupsi, AIDS, poligami sampai black magic. Terkadang kami bermain game sederhana. Tak lupa sebelum memulai pelajaran kami berdoa dan menyampaikan positive word kepada semua teman kelas.

All the activities must speak in English. Discussion in small group, presentation in front of the others, and questions too. Even when we just take conversation with another. All of them are in English. Lovely. ^^

Tak mungkin saya ceritakan semua kegiatan yang ada tiap hari disini. Pasti. hehe. Tapi satu hal yang penting adalah: ada unsur sekularisme disana. Ya, tak boleh membawa agama ketika diskusi, dalam topik apapun, termasuk poligami. Alasannya sederhana: karena semua agama pasti melarang untuk berbuat kejahatan dan menyuruh berbuat kebaikan. Somehow, saya rada berat untuk setuju adanya sekularisme ini. Tapi ya sudahlah saya ikut aturan main saja.

Kelas vocab 2 merupakan kelas yang cukup membosankan. Dengan tutor, tempat dan suasana yang sama: Ms. Rindu, dan tak berpindah tempat. Kegiatannya pun cukup menguras otak lebih: menghafal. Walaupun saya akui, saya kurang pandai menghafal. Apalagi ketika menerjemahkan tiap kata English ke Bahasa. Ada sesuatu yang memberatkan paradigma awal saya tentang belajar English: “Kalau sudah tahu artinya (maksudnya) dalam English, maka tak perlu lagi mengubahnya ke bahasa. Karena otak akan memikir dua kali kerja” (*). Itulah mengapa saya lebih suka membaca bacaan English tanpa harus menerjemahkannya dulu ke bahasa. *kecuali jika susah sekali dipahami.

(*) Paradigma yang dibentuk di SMA oleh Pa Sabdo. Makasih banyak Pa..^^

Tiap pertemuan, kami diberi satu kertas berisikan kata-kata yang harus diterjemahkan ke bahasa. Satu lembar saja bisa berisi lebih dari 40 kata sesuai toipknya. Tapi jangan khawatir, ada extended class yang membantu mengulas kembali kata-kata tadi agar mudah dihafal.

Kelas Pronounce 1 satu-satunya kelas yang situasinya mirip situasi kelas Orkom Pak YDP. Degdegserr lah. Tegang nggak, takut juga nggak. Tapi harus selalu siap. Hehehe #GaJelas. Yah.,karena setiap kata dan kalimat yang ditulis di whiteboard akan dicoba dilafalkan oleh tiap orang. Mr.Fahmi akan berkeliling untuk menunjuk semua orang untuk melafalkan kata atau kalimat yang dituliskan tadi. Salah dan kurang tepat (atau kurang lebay pengucapannya) maka sang tutor Mr. Fahmi said “No, stand up!”. Orang-orang yang berdiri inilah yang ketahuan belum bisa pelafalannya dan terkadang perlu banyak latihan. Baru bisa duduk kembali setelah dia berhasil melafalkan dengan baik dan benar. So, how do you say this sentence:

“You can eat an apple, and a banana in the cinema in Canada”

Itu kata-kata yang banyak sekali membuat orang berdiri. Apalagi hobinya Mr.Fahmi yang menuliskan Tongue Twister seperti: “If two witches would watch two watches, which witch would watch which watch” Karena arti tak penting, yang penting lidah kita terputar-putar. Haha. Kalau membaca masih mending, sesekali kita harus menghafal juga kalmatnya. (bahasa kerennya close book). Makanya tiap selesai kelas Pronounce 1 pasti haus dan lapar, terkadang malah pipinya pegel. Hahaha. Dan kita lakukan tiap hari ditambah extended class juga. Pencucian otak yang sempurna.

Minggu kedua di Kampoeng Inggris

Tak jauh berbeda dengan minggu pertama. kegiatan rutinan kami tetap. Mulai dari kegiatan asrama sampai kelas. Namun keadaan sudah mulai kendor, kami sudah mulai jarang mengobrol menggunakan English lagi. Ada sesuatu yang salah disini, tapi entahlah saya sendiri pun nggak tahu.. –,-

Hari pertama di pekan kedua: Senin, kami melaksanakan mid test. Semua program yang kami ambil kecuali Pronounce 1. Speaking 3 dengan topik: “which one do you choose, if you’re on the top of your carrier and it’s your dream job, but your parents need you to come back to your hometown. Your dream job? or your parents?”. Vocab 2 dengan 45 soal kata-kata English yang harus diterjemahkan ke bahasa atau sebaliknya.

Secara umum, kami sudah mulai terbiasa dengan suasana Kampoeng Inggris. Hidup kami pun jadi teratur, entah karena jadwal yang padat atau tidak, tapi beginilah hidupnya. Tak ada internet membuat kami teratur. Hehehe. Kami sudah terbiasa dengan ocehan English semua orang, sudah terbiasa dengan jadwal pekanan kami: Ngaji bareng dan jogging bareng. Bahkan kami sudah nyaman dengan situasi desa yang rapi dan ramah (ini bener-bener desa, bukan kaya di Dako yang jalanannya kurang teratur). Apalagi ketika malam, seakan sudah ada jam malam sendiri yang menempel di hati dan kepala tiap warga, jam 10 malam saja keadaan sudah sepi: semua masuk di rumah kecuali orang-orang yang kelaparan. *sedikit curhat tentang proker lama. hehehe ^^

Satu minggu ini, kami disiapkan agar berhasil dalam final test. Yang akan menentukan lulus tidaknya kami di program tersebut. Karena kami sudah cukup kenal dan akrab dengan teman sekelas kami, suasana pun makin cair saja dan makin asyik. Ditambah dengan tutor yang asyik pula, kelas pun seakan jadi keluarga baru disini. Tiga hari terakhir menjelang kepulangan kami, foto-foto pun menjadi sering kami lakukan. Termasuk extended class juga. Biar tak lupa nama-namanya., mending ditulis disini aja ahh... Hahaha

Kelas Speaking 3

Speaking 3 Class (Dari kiri ke kanan) Atas: Mbe, Ms.Rindu, Arafat | Tengah: Zahrawi, Ms.Fatma, Iin, Gigi, Riana, Hasya, Ufik | Bawah: Tom, Jatnika, Lanang, Adit, Yudi, Irwan, Desi

DSCF8841

Vocab 2 Class (Dari kiri ke kanan) atas: Jatnika, Mbe, Adit, Yudi, Elfis, -- | Tengah: --, Iin, Dian, Gigi, –-, Ms.Rindu, Adris | Bawah: Amira, Odiel, Astri, – *Maaf ya, yang putri nggak hafal semuanya.. gomen nasai..

Bagi kami yang hanya mengambil program dua pekan, serasa kurang sekali dan nanggung. Karena kebanyakan yang lain sudah dalam hitungan bulan, bukan minggu lagi. Jadi banyak dari teman-teman kami mengedarkan secarik kertas untuk meminta agar kami mengisi CP dan jejaring sosial yang kami punya. Biar tetep keep in touch. ^^

…………………………………………………….

Tinggal di Kampoeng Inggris banyak sekali kejutan dan hal-hal yang membuat kami tercengang takjub. Mulai dari kisah kobokan bersama (satu kobokan besar untuk berlima. Bayangin tuh risih nggak makenya. Hahaha), harga makanan yang lebih murah ketimbang di Dako (Es Tebu asli yang berasal dari gilingan tebu seharga seribu perak. Segelas besar. Nah lo murah banget kan?), Panasnya yang melebihi dikit dari panas Dako, sampai adzan yang terkadang dikumandangkan tidak pada waktunya *ini di Kediri (Adzan Dzuhur jam 1 siang coba).

That’s all about my stories. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain kesempatan teman-teman. Dan semoga kita mendapat apa yang menjadi tujuan kita di Kampoeng Inggris: Membiasakan Bahasa Inggris. ^^ Amiiin Ya Rabb…

Sebelum Pulang

Selamat tinggal asrama yang penuh kontroversi dan kenangan: handuk jamuran yang yang tergantung di kamar mandi, kamar mandi cacat, jemuran konyol, TV semutan, tempelan-tempelan tulisan nggak jelas tentang cinta di kamar, dan ruangan yang serba berantakan. Selamat jalan suasana kampung yang penuh memori: Jum’atan paling cepet (khutbah dan suratnya singkat dan pendek), warung makan yang murah-murah, laundry yang bermasalah, dan pasti keceriaan dan kesedihan yang dirasa. Semoga ada kesempatan lain lagi untuk datang kesana..

Terima kasih untuk ke-sepuluh teman-teman yang luar biasa, untuk Cahyo juga, buat Ms.Rindu, Mr.Fahmi, Ms.Siti, Mr.Syahrul dan Mr.Umar selaku tutor selama di Pare. Terima kasih juga untuk semua temen-temen di Pare: Yudi, Jatnika, Ms.Fatma, Lanang, Ofi, Arafat, Mba Yeti, Ufik, Desy, Tom, Abi, Zahrawi, Elfis, Riana, Irwan, Hasya, Mr.Anwar, Ahim, Adit P, Ikbal, Adris, Yusuf, Odiel, Amira, Astrid, Mida, Nafi  dan semua orang yang nggak bisa saya sebutin satu-satu.. Terima kasih juga buat Ayah dan Ibunya Linda untuk transportasinya dan keramahannya dalam menjamu kami. Maaf juga tuk sikap dan kata yang pasti membuat kesal dan tidak pada tempatnya untuk semuanya..

“It’s not everyday that I get to make a new friends” (Narnia)

Wednesday, January 25, 2012

Petualangan 5 Kota #3 Malang

“Suatu kota yang tiga tahun silam menjadi incaran tuk menenmpa ilmu disana”

Petualangan di kota ketiga kali ini, masih dengan jumlah orang sembilan layaknya Fellowship Of The Ring, namun dengan tambahan satu personil lagi, jadilah kami ber-10. Lengkap seperti cerita Laskar Pelangi, bukan Fellowship Of The Ring lagi. ^^

Kesepuluh orang yang beruntung kali ini sedikit berbeda dengan petualangan sebelumnya di Kota #1 Bandung. Masih dengan empat orang wajah lama (manusia #1 sampai #4), dan enam orang wajah baru (sisanya)

  1. Adit D, seneng banget sama berang-berang dah ini orang
  2. Mbe, pengikut aliran “Assalamu’alikum” biar ada wajahnya di foto
  3. Rahma, pengucap kata “hah” tersering, (mungkin) tanda lagi loading
  4. Linda, orang yang beruntung dapet tempat terluas di mobil nantinya
  5. Gigi, tour guide di petuangan kali ini, yang nanti dengan senang hati berkata “saya udah sering kesini,poto-poto aja gapapa…”
  6. Ria, histeris tiap kali didengarkan kata “unyuk” di telinganya
  7. Farchah, pemiilik suara terlirih di kelas, ketawanya juga pelan banget.
  8. Iin, salah satu anggota kelas Bunga Matahari di Kelas ^^V
  9. Fariz, pemegang hak paten “Bushyet” dan “Bang*e” di aktivitas kelas
  10. Dian, hobi banget kepleset, jatuh ato ketinggalan barang.

Kami bertolak dari Pare, sekitar jam 2 siang. Naik bus umum, dan angkot tuk sampai ke tujuan kami: Rumah manusia #5 di Malang. Banyak cerita di perjalanan kami: mulai dari kami ngontrak sepanjang jalan dari Pare sampe Malang, jalanan yang berliku sekenanya, sampai manusia #10 mabuk darat. Hadeh-hadeh…

IMG_0688

“Itu rumahku yang pertama, yang warna pink.,hehe” sahut manusia #5 ketika kami sampai di komplek perumahannya. Ya, alhamdulillah, itu tandanya kami sudah sampai di tujuan kami. Rumah manusia #5. Kami disambut dengan ‘organ’, komik, aneka buku, kamar tidur+kamar mandi yang jauuh banget bedanya dengan asrama (khususnya asrama male), dan tentu dinner, serta keramahan keluarganya Gigi. ^^

Entah karena saya orangnya nggak cepet mikir tentang suatu kesempatan dan peluang, jadilah saya tidur sendirian di kamar Kakanya Gigi. Sedangkan manusia #2 dan #9 berbagi kasur bersama di Kamar Adeknya Gigi. New couple appeared. Hahaha. Sementara itu, Ladies tidur di kamar Gigi walaupun Giginya sendiri nggak tidur disitu (nah lo ambigu nggak tuh kata-katanya? haha). Kami semua tidur cepat (terutama manusia #9) kecuali manusia #1 #2 #4 #8 dan #10 yang tidur agak larut hanya untuk mengobrol malam-malam. Alasannya: masih sore, tidur macam apa jam segini, belum ngantuk juga.

Keesokan harinya (Sabtu 140112)

Aktivitas rutinan pagi seperti biasa: bangun, sholat, ngobrol-ngobrol, ngantre mandi sambil nonton TV (acara favorit: Si Kuning Spongebob dan Si Pink Patrick) dan sarapan. Barulah sekitar jam 10an kami packing kilat, kamera manusia #8: siap, payung? siap juga. Sung kami berangkat ke tujuan kami: Jatim Park 2 ^^

Kami diantar oleh Papahnya Gigi (sebut saja “Om”) dengan mobilnya. Formasi duduk: 2-4-5 Om dengan manusia #4, manusia #1 #9 #2 #3 berbagi di kursi tengah, dan di belakang manusia #5 #6 #7 #8 #10 berbagi tempat. *itulah kenapa manuisa #4 menjadi manusia paling beruntung dalam perjalan ini: Dapat tempat terluas dari pada manusia yang lain. Hahaha. Pasti tahu lah ya alasannya kenapa.. ^^V

IMG_0742

Sampai juga di lokasi: Jatim Park 2. Selesai sholat dzuhur, kami masuk ke museum dulu. Ya.,museum binatang, artinya: hewan-hewannya tak dapat bergerak. Jadilah manusia #1 dan #2 sebagai fotografer. Kalau mau gantian jadi fotografer? Simple, cukup ucapkan passwordnya saja “Assalamu’alaikum” dan dengan otomatis, fotografer berganti. Hahaha *Entahlah ini ajaran siapa, mendoakan orang untuk tujuan lain..

Yang paling penting dalam museum ini adalah: Berang-berang. Hahaha *manusia #1 girang banget ngeliatnya. Walaupun nggak bergerak, makhluk yang paling unyu menurut versinya itu tetep menawan dan punya value tersendiri. *mungkin lain kali bakal mosting khusus tentang berang-berang dah. Hahaha.

IMG_0778

Puas dengan seisi museum dan tontonan moving styrofoam atau apalah itu namanya (cerita tentang pelestarian alam dengan backsound Heal The World – Michael Jackson, serta potongan film Ice Age, ditutup dengan salju buatan yang disemprotkan ke penonton), kami rehat untuk makan siang: Makan Pop Mie. *karna panasnya, lidah masih melepuh sampai tiga hari. –,-

Recharge energy completed. Kami lanjut keliling kebun binatang. Kali ini hewan-hewannya idup dan bergerak. Tapi sayang, hari itu sedang hujan (gerimis), jadi kami harus rela sedikit repot menggunakan payung untuk menikmati koleksi hewan di Secret Zoo (baca: Jatim Park 2). Tak apalah, “hujan bagian dari kehidupan” kata manusia #2.

Disambut dengan tikus air, kemudian monyet-monyetan, serta aneka burung, masuk ke dunia reptil, ikan-ikan, berang-berang juga (kali ini berang-berangnya bergerak. Horeee ^^), gajah, jerapah, harimau, singa, dan lain-lain, banyak banget dah binatangnya. Tapi tetep, yang paling menarik dari semuanya adalah berang-berang, apalagi kalo dia berenang dan menyelam. Aiiih.,keren beud lah pokoknya. Hehehe

Puas berkeliling dan foto-foto, kami segera kembali karena waktu sudah sore. Artinya Secret Zoo sudah nyaris tutup. Tak disangka, ternyata Om setia menunggui kami. *jadi nggak enak nih., ngerepotin banget. –,-

IMG_0894

Dan next location: BNS (Batu Night Square) karena masih satu jalan dan satu arah, tak lebih dari 30 menit kami sampai. Sesuai namanya, tempat ini ramai (baca: buka) ketika malam saja. Walau suasana gerimis, tempat ini tetap saja ramai pengunjung. Tentu, karena malam ini malam minggu. OK lah takapa, kami masuk, langsung makan malam (atau cemilan) dan sholat maghrib.

Banyak sekali wahana yang ditawarkan, namun sayangnya satu wahana tidak beroperasi akibat hujan: Sebut saja sepeda keliling. Sepeda yang berjalan diatas kepala, bisa melihat keadaan kota Batu. (CMIIW). Jadi kami harus puas hanya mencicipi satu wahana saja: Lampion Garden. Jangan bayangkan lampionnya tuh berbentuk bulet warna merah yang biasa digantung pas lagi musim imlek. Bukan. Tapi bentuknya beraneka ragam, dari bentuk hewan, tanaman, sampai bangunan. Tapi kebanyakan berrbentuk hati a.k.a Love, karena suasananya romantis dan asyik buat ngegalau kali ya..Keren kaaan.. ^^d Kamera pun harus berulang kali di setting agar hasilnya bagus.

IMG_0961

Puas dengan Lampion Garden, kaum hawa berbelanja, kaum adam mencicipi wahana lain: Gokart dan GrandMix (CMIIW). Wahana yang saya sebutin terakhir tuh gokil dan asyik abis. Diputer arah horizontal (ke kiri) dan arah vertikal (dibalik sampe kepala dibawah) secara bersamaan. Bisa bayangin? Mantaab… ^^d Akibatnya, selain rasa puas dan deg-deg serrrr., manusia #2 jadi pusing dan manusia #9 jadi masuk angin. Hahaha

Jam 9 malam, kami pulang. Puas dengan berbagai cerita, foto dan pengalaman masing-masing. Dan lagi, Om menunggui kami. Jadi ga enak nih..Sad smile Sekitar jam10 malam, kami sampai di rumah Pink (baca: rumah Gigi). Seusai makan malam, kami langsung tidur yang sebelumnya sholat isya dulu. Melampiaskan rasa lelah nyaris 8 Jam berjalan kaki. Mengendapkan perasaan senang dan puas kami di alam mimpi.

Hari Terakhir (Minggu, 150112)

Aktivitas rutinan pagi seperti biasa: bangun, sholat, ngobrol-ngobrol dan nonton TV, antre mandi dan sarapan. Sisanya, kami pakai untuk bermalas-malasan, nyanyi, cerita dan nonton TV (atau tidur buat manusia #9). Sampai matahari naik di puncaknya, kami baru mulai bergegas untuk pulang ke Pare. Tanda petualangan di Kota #3 Malang berakhir. Sholat dzuhur dan ashar sekaligus (di Jama’). kemudian makan siang terkahir di rumah pink. Pamitan dengan keluarga, foto-foto perpisahan dan kami pun diantar oleh Om dengan mobil dan formasi yang sama seperti kemarin. Tujuannya bukan untuk wisata, tapi ke Terminal.

IMG_1131

Akhir petualangan saya di Kota #3 Malang berakhir dengan banyak cerita dan rasa bahagia ngeliat Berang-berang serta bertemu kawan lama: Nisa (temen kelas dulu yang pindah kuliah di Malang). Mencoba untuk ber-positive thinking, tiap kali kami keluar selalu saja hujan turun. InsyaAllah, itu tandanya perjalanan kami diberkahi oleh-Nya. Bukankah hujan merupakan suatu keberkahan bagi bumi? ^^

Terima kasih untuk ke-10 teman yang luar biasa dan keren-keren. ^^ Special Thanks to Keluarga Gigi: Papahnya Gigi, Mamahnya Gigi, Kakaknya Gigi, dan Adeknya Gigi atas jamuan dan keramahannya. Maaf kalau kami merepotkan.. *bow

So..Pare, We’re coming (again)….. ^^

Tuesday, January 17, 2012

Petualangan 5 Kota #1 Bandung

“It’s not everyday to have an adventure right?”

Waktu yang tepat untuk berlibur atau setidaknya untuk merefreshing otak yang makin panas nan meluap itu ya memang selesai ujian. Ditutup dengan ujian Manpro hari Rabu pagi, sung temen-temen kelas pergi mencari udara segar jauh dari Dayeuh Kolot. Tujuannya? Cartil (Caringin Tiloe) Suatu tempat di ujung utara sana yang katanya punya pemandangan bagus. Katanya.

Setelah beberapa undangan di sebar ke segala penjuru anak #TT3305, fix yang memenuhi undangan hanya bersembilan. Layaknya film 9, kesembilan orang yang berpetualang itu meliputi:

  1. Adit D, childish abis orangnya, sering ga jelas juga
  2. Mbe, ABG tua yang nyasar di kalangan para remaja. haha ^^V
  3. Rahma, lemot dan sering ngomong hal-hal konyol
  4. Linda, perempuan yang dituakan (dan kaya’y tertua) di kelas ^^V
  5. Rio, fotografer ulung, orang yg paling sedikit ada di foto (nantinya)
  6. Adit C, orang kolot yang masih ada di jaman sekarang. hahaha ^^V
  7. Tomy, pengucap ‘yakali’ terbanyak di kelas kayanya. hehe
  8. Suri, jadi icon kelas TT3305 karna perawakannya yang apik.
  9. Risong, keluarga baru #TT3305 karna persamaan pikiran dan hobi

Alasan teman-teman yang lain selain ke-9 ini masuk akal dan sederhana: sudah pada pulang, dan ada agenda lain.

Kami berangkat jam 7 malam. Pasangan ditentukan: manusia #1 dengan #6, manusia #2 dengan #3, manusia #5 dengan #9 dan manusia #4 dengan #8, sedangkan manusia #7 harus puas dan beruntung sendirian.

Entah karena kami tidak tahu arah jalannya, atau karena navigator kami terlalu canggih sehingga membawa kami memutar jalan dan membutuhkan banyak waktu untuk sampai ke tujuan, 2 jam kami baru sampai *normalnya sekitar 1 jam perjalanan. Efek UAS mungkin, jadi pikiran bawaannya mau jalan-jalan melulu. hehehe

Untuk mendapat sesuatu yang menarik dan menyenangkan, tentu banyak rintangan yang harus dilalui. Tentu

Ke Cartil pun demikian, rintangan pertama berupa jalan menanjak curam tak berujung dengan kelokan-kelokan tajam serta kanan-kirinya berupa jurang. Belum puas? Keadaan gelap dan cukup sepi pula.

Rintangan kedua berupa konsentrasi dan managemen emosi (takut, trauma, spirit, adventure, ta’jub) yang nyaris dirasa dalam satu waktu bersamaan. Terakhir, rintangan itu menjelma menjadi kendaraan yang kita naiki sendiri: motor.

Trauma di bulan Agustus itu belum sembuh juga. Walhasil, rintangan pertama serasa susah dan berat sekali untuk ditakluki. RIntangan kedua yang mulai menyapa tiap jalan pun mulai terasa, menambah berat situasi. I was overwhelmed. Sad smile

Lain lagi cerita manusia #4 dan #8 yang harus bersusah payah dalam rintangan pertama dan rintangan ketiganya. Bahkan sampai ada kejadian unik dan mendebarkan yang dialaminya. Manusia #7 pun menghadapi rintangan tiganya dengan usaha keras. manusia #2 dan #3 menghadapi kesulitan yang sama juga. Sedangkan manusia #5 dan #9 cukup sukses melewati rintangan-rintangan itu.

Pelewatan rintangan itu tak sia-sia. Setelah lulus dengan rintangan satu sampai tiga. Sampai pula ke tempat tujuan: Caringin Tiloe. Pemandangannya? Really awesome. Pemandangan apa emang? Ribuan lampu-lampu kota Bandung layaknya hamparan bintang di darat. ^^d Aiiih..,bagus dan indah banget lah…

Tempat yang cocok untuk menggalau dan membuang penat. Restoran yang cukup mewah (tentu harus merogoh kocek yang lumayan dalam juga), dan kondisi yang tepat untuk menggambarkan Kota Bandung seharusnya: Sejuk (Dingin ketika malam).

Dua jam perjalanan, dua jam pula kami melepas penat di Cartil. Ngobrol, makan, maen game, dan pastinya poto-poto. Hehe. Itulah gunanya manusia #5 dan #6 ikut. hahaha

Suatu kehormatan dan rasa bersalah ketika tahu bahwa penjaga Cartil tetap membuka restorannya hanya untuk menunggui kita makan dan bercanda serta poto-poto sampai kita pulang. Antara best quality service dan risk berada di kawasan night service time.

Petualangan di 5 Kota Pertama: Bandung usai sudah. Banyak kenangan dan nilai bermakna yang bisa digali dari sana. Ya, Saya masih harus berlatih untuk menjinakkan Dialga lagi. Terima kasih untuk ke-9 manusia (baca: teman-teman yang hebat sekali).

Masih menunggu Cartil Part Dua?? I think there isn’t Part 2 for TT3305..hehehe

Cartil

Monday, January 02, 2012

Tahun Baru, tak selamanya serba baru

Awal tahun
pasti banyak mimpi yang terbayang.,
banyak angan dan capaian yang kian menjadi patokan.,
banyak pula harapan yang digantungkan.,
Tapi,
Saya coba bukan itu (saja) yg jadi sasaran.,
Melaikan evaluasi di tahun belakang.,
Banyak target yg terlewatkan.,
Banyak janji yang belum terbayar lunas.,
dan masih banyak amalan yang berlubang.,
Alhamdulillah.,
Masih diberi kesempatan di taun sekarang.,
Tuk melunasi target lama yang masih saya perjuangkan..
#SelamatTahunbaru2012

Begadang sampe jam tiga pagi bersama teman-teman kelas TT3305. So much fun we did to celebrate (or maybe just to have fun) New Year’s Eve. Thanks for everything… ^^
Terima kasih untuk yang sudah membeli dan menyalakan kembang apinya. Itu semua sungguh indah dan menawan., bukankah lebih indah lagi kalau ada peran penonton dan penikmat? Hehehe *karna saya mengambil peran itu
Tak ada harapan yang tinggi di tahun ini., karna targetan tahun lalu pun belum seratus persen terpenuhi. Hutang tahun lalu pun belum sepenuhnya terlunasi.
Mungkin saya akan lebih mengerucutkan target di tahun ini:
Tak akan membuat Ayah dan Ibu merasa gagal menjadi orang tua” *)
Tak terukur? Ya.,itu tak terukur.,karna masih banyak break down dari targetan itu yang harus secara bertahap saya lakukan. ^^ dan itu semua harus terukur jelas dan gamblang. InsyaAllah…
Jadi, apa targetanmu tahun ini? Tak perlu yang baru untuk kau daki (lagi) targetan hidupmu kan?…. =D
*) terinspirasi oleh Novel “Negeri 5 Menara” karangan A. Fuadi
 
Copyright (c) 2010 Bermula dari Awal and Powered by Blogger.