Saturday, March 24, 2012

Kutukan Indonesia

"Gemah ripah loh jinawi”
Indonesia
Orang Indonesia mana yang nggak pernah denger kalimat itu? (Setidaknya orang yang sudah bersekolah dasar). Tapi ada yang tahu apa maksud dan arti kalimat itu?
Saya nggak akan ngebahas arti dan maksud kalimat itu, yang jelas, dari KBBI versi online, arti dari kalimat itu adalah “tenteram dan makmur serta sangat subur tanahnya”.

Pertanyaan berikutnya: “Kenapa negeri kita tercinta ini bisa dapat istilah kalimat GRLJ (Gemah Ripah Loh Jinawi)?” Tentu semua orang sepakat, bahwa ada alasan geografis yang sangat kuat sehingga bla bla bla bla…… (cari tahu sendiri lengkapnya lah ya.,hehehe). Malah sempet dibuat lagu sama Koesplus:
“bukan lautan, tapi kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu………..”

OK., kita sepakati dulu kalau negeri kita tercinta ini sangat kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah ruah, mulai dari mineral (emas,perak,timah,dll), panas bumi, panas matahari, hasil laut,dll. Bahkan sebatang kayu saja bisa untuk makanan kita (singkong). Ditambah lagi dengan berita tentang keanekaragaman flora dan fauna yang ada di Indonesia., beuh…, dijamin kita paling TeOPe dah..^^ Dan itu semua merupakan karunia dari Tuhan Sang Pencipta, Allah SWT…
Sepakat? ^^

OK.,pertanyaan berikutnya, “Kenapa nggak kita sebut saja kekayaan alam tadi bukan sebagai karunia, tapi sebagai kutukan?”


Berawal dari berbagai cerita yang saya dapat, orang-orang yang berada di Eropa sana atau bahkan di daerah Timur Tengah sana yang notabenenya tidak mempunyai karunia sehebat karunia yang diberikan di negeri kita. Alhasil, mereka harus ‘berjuang lebih’ hanya untuk menghidupkan tanaman saja untuk mereka makan karena cuaca dan keadaan tanah yang nggak sesubur tanah kita. Dan mereka harus ‘berjuang lebih’ untuk mendapatkan ikan karena lautnya tak sekaya laut punya kita. Dan lagi mereka harus ‘berjuang lebih’ hanya untuk menghangatkan badan meraka.

Berawal dari kata ‘berjuang lebih’ itulah, mereka terbiasa, dan menjadi habits mereka, selalu berjuang lebih dan lebih. Ujungnya, peradaban meraka lebih maju dari kita.

Sedangkan kita, yang notabenenya tak perlu ‘berjuang lebih’ untuk bertahan hidup dalam bentang kekayaan ini, justru malah terbiasa untuk bersantai-santai, dibuai dengan segala kekayaan dan karunia yang ada. Alhasil, habits kita pun ya seperti ini adanya (tahu lah ya., meskipun pasti banyak orang kita yang nggak seperti orang Indonesia kebanyakan). Ujungnya, negara kita tetap disebut sebagai negara berkembang (saja), tak pernah maju-maju, malah tersalip sama negara sebelah.

Jadi kekayaan alam yang kita punya itu sesungguhnya adalah kutukan.

Dan tentu, layaknya kutukan kebanyakan (ini dari dongen-dongen dan cerita fiksi), pasti untuk menghilangkan kutukan itu harus menggunakan cinta sejati atau True Love. ^^ #eeaa

True Love yang dibutuhkan untuk mencintai negeri kita ini. Untuk mencintai Ibu Pertiwi yang berduka hati, mencintai Ibu Pertiwi yang air matanya berlinang. Dan selayaknya True Love, pastilah bukan hanya cinta di bibir saja, tapi juga dilakukan dan tercermin dari sikap dan sifatnya, dan ada aksi nyata untuknya. Dan pasti akan selalu Happily Ever After. ^^

Dan jika kita semua, (se-nggak-nya yang tercatat sebagai WNI) mempunyai perasaan True Love kepada negeri kita, INDONESIA, pastilah kutukan itu akan hilang dan berubah menjadi keberkahan dan karunia yang sesungguhnya. Karunia yang akan benar-benar membawa kita ke happy ending suatu cerita. Insya Allah….

Jadi.., “sepakat bahwa kekayaan alam Indonesia itu merupakan kutukan?”

Merah Putih

*Mari kita sama-sama menjadi True Lover untuk tanah air kita sendiri (dengan cara kreatif masing-masing) ^^
Bismillah……
 
Copyright (c) 2010 Bermula dari Awal and Powered by Blogger.