Monday, June 17, 2013

Tujuh Belas Juni

“Jalan yang berliku, penuh tanjakan dan rintangan yang bervariasi itu lebih berkesan, lebih teringat, dan lebih bisa diceritakan dari pada jalanan lurus datar tanpa hambatan sama sekali”

H-1

Terbersit ingin minta doa ke-dua Kaka yang paling keren dan bener-bener menginpirasi. Ba'da maghrib, SMS dikirim. Minta doa (atau saran). Atau mungkin sekedar ngasih berita kalo adeknya yang nakal ini lagi galau kelimpungan.

Beberapa saat kemudian ada balesan dari Kaka #1:

"Ya Rabb. Berikanlah kefahaman ats ilmu, kelancaran dlm penyampaian, dan ketenangan dlm sidang utk adik ku ini... Allah yg Maha Memudahkn. Tidur lbh awal agr dpt QL... "

Aaah.,entah kenapa hati langsung lega. Alhamdulillah. Malam itu emang saya masih sedikit ngereview materi sambil nyelesein PR dari Pa Heroe.

Jam 9 malam. Abang paling kece SMS.

"udah..jangan begadang..

tidur aja..

hahahah"

Ya sudahlah, saya langsung gosok gigi, tidur. Ngikutin Kaka dan abang yg udah punya pengalaman kayak beginian. Dan galau pun ilang.

Hari-H

Ada SMS masuk. Balesan SMS kemaren dari Kaka #2.

"Ahamdulillah bahagia rasanya dapat kabar ini. Semoga Allah memudahkan proses sidangnya dan menguatkan lisan ant dg argumen ilmiah yg meyakinkan. Amin"

Aaaa.,lega rasanya. Semua kaka kaka ini udah tahu dan mendoakan. Beliau-beliau ini tempat curhat TA dulu, curhat tentang organisasi, curhat tentang kepanitiaan, curhat ketika megang amanah koordinator, curhat tentang keluarga, curhat tentang semuanya... Penguatannya sudah lama, jadi serasa lega kalau udah ngasih berita (curhatan galau) ke beliau-beliau yang keren ini.

Ditambah doa dan dukungan temen2 kelas TT3305, temen2 lab PSD dan temen2 serta kaka senior yang lain juga. Makin lengkap ja nih ngusir panik dan grogi. :)

Yah., setidaknya saya yakin., ketika masalah-maslah yg muncul tadi, dan kemudian datang solusinya satu persatu, ketenangan saat pra-sidang, pas-sidang dan pasca-sidang tadi serta kemudahan lisan yang saya dapati itu semua karena doa temen2 semua. Terima kasih sekali lagi temen-temen kaka-kaka... Ternyata saya tidak sidang sendirian. Hehe

Cerita penutup untuk rasa syukur saya ini (*)

Dulu ada seorang raja yang sepanjang hidupnya berbuat maksiat dan zalim. Kemudian dia jatuh sakit. Para tabib meminta raja agar mengucapkan selamat berpisah saja sebab dia tidak bisa disembuhkan, kecuali dengan sejenis ikan. Saat itu bukan musimnya ikan tersebut muncul di permukaan. Tuhan mendengar itu, memerintahkan para malaikat untuk menggiring ikan-ikan agar muncul di permukaan. Raja akhirnya dapat makan ikan itu. Dia sembuh.

Pada saat lain di negeri yang lain, ada seorang raja yang adil, saleh , jatuh sakit. Para tabib menyatakan hal yang sama, bahwa obatnya adalah ikan di perairan tertentu. Tapi jangan khawatir, ujar tabib, saat ini adalah saat ikan itu bermunculan di permukaan. Jadi, dengan mudah akan didapatkan obat bagi sakitnya sang raja. Saat itu Tuhan memerintahkan para malaikat untuk menggiring ikan-ikan itu di tempat tersembunyi. Tentu saja, raja yang saleh dan adil itu menghembuskan napasnya terakhir.

Konon, para malaikat kebingungan, Mengapa doa raja yang saleh tidak dipenuhi sementara doa raja yang zalim dipenuhi? Kemudian Tuhan berkata: “Walaupun raja itu zalim, dia pernah berbuat baik. Demi kasih sayangKu, Aku berikan balasan pahala amal baiknya. Sebelum meninggal dunia, masih ada amal baiknya yang belum Aku balas. Maka Kusegerakan membalasnya, supaya dia datang kepada-Ku hanya dengan membawa dosa-dosanya. Demikian juga dengan raja yang soleh. Walaupun dia banyak berbuat baik, dia pernah berbuat buruk. Aku balas semua keburukannya dengan musibah. Menjelang kematiannya, masih ada dosanya yang belum Aku balas. Maka, Aku tolak doanya untuk dapat kesembuhan, supaya jika datang kepada-Ku, dia hanya membawa amal salehnya.”

Mungkin Allah menjawab doa saya dalam mempermudah, karena Allah ingin menunjukkan kasih sayang-Nya walaupun banyak dosa yang saya perbuat.

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?”

 

#Saat perjalanan menuju Depok. Ninggalin semua hal tentang Tugas Akhir dan revisi. Rehat sejenak. Giliran saya jadi Kaka yang baik buat adeknya

(*) Mengutip dari cerita di buku “Karena Allah selalu bersamamu” karangan Qamaruzzaman Awwab.

0 comments:

 
Copyright (c) 2010 Bermula dari Awal and Powered by Blogger.