Tuesday, October 04, 2011

Tentang Integritas






Pernah saya ditanya teman: "gue tuh orangnya kebanyakan mikir dit. Mikir parah, kadang sampe ga bisa tidur gara-gara mikirin sesuatu. Tapi ya cuma mikir doang, nggak ada yang dilakuin. Menurut loe gue kudu gimana? Minta saran dong...."


Pikiran yang terlintas pertama saat ditanya hal itu: tentu saya lihat ke dalam diri saya sendiri dulu. Ngaca, udah panteskah untuk ngejawab? Dah bisa ngelakuinkah nanti jawaban yang terlontar dari mulut seorang pemalas dan hina ini?

Awalnya saya mengelak tuk menjawab. Dengan paksaan sana-sini (tentu dengan banyolan dan candaan ringan) akhirnya kedenger juga petuah dari seorang hina ini. #Ampuni dosa-dosa hamba Ya Rabb, Ya Ghoffar...

"Kalo saya sih cenderung pindah lokasi, misalnya kalo di kostn kebanyakan mikir gitu, terus secara spontan dan sadar (mirip derau impuls di materi jarkom*): brenti mikir, langsung bertindak."

#ngaco

Untungnya jawabannya saya tambahkan dengan studi kasus pengalaman yang kebetulan baru aja kejadian beberapa saat sebelum pertanyaan mematikan itu terlontar.

Satu hal yang masih tetap menjadi beban ketika saya putuskan tuk menjawab (baca:sharing). Integritas.
Integritas yang saya inginkan..

Karena saya tidak mampu (dan tak mau) menanggung dosa orang lain. Tentu

#MariKuliahManpro

 *Derau impuls adalah jenis derau yang tak beraturan biasanya putusan hubungan berdurasi pendek. contohnya: saat petir terjadi mengakibatkan suara telepon terputus beberapa saat dan kembali normal kembali.

0 comments:

 
Copyright (c) 2010 Bermula dari Awal and Powered by Blogger.